Tuesday, November 2, 2010

PERINGATAN PENTING SEPUTAR KESALAHAN DALAM SHALAT



Beberapa hal yang biasa di lakukan oleh banyak orang setelah solat fardhu(wajib) yang lima waktu,tetapi tidak ada contoh dan dalil dari Rasulullah saw dan para sahabat ridhwaanulullah ‘alaihim ajma’in.
Di antara kesalahan dan bid’ah tersebut ialah.
1) Mengusap muka setelah salam
[i

2) Berdoa dan berdzikir secara berjamaah yang di pimpin oleh imam setelah shalat setelah salam[ii]

3) Berdzikir dengan bacaan yang tidak ada nas/dalilnya,baik lafaz mahupun bilangannya. Atau berzikir dengan dasar hadis yang dha’if atau maudhu’
Contonhya:

1) Sesudah salam membaca: “Alhamdulillah”

2) Membaca al-Fatihah setelah salam

3) Membaca beberapa ayat terakhir surah al-Hasyr dan lain-lain

4) Menghitung zikir dengan memakai biji-bijian tasbih atau yang serupa dengannya. Tidak ada satu pun hadis shahih tentang menghitung zikir dengan biji-bijian tasbih bahkan sebahagiannya maudhu’[iii]. Syaikh al-Albani mengatakan: “Berzikir dengan biji-bijian tasbih adalah bid’ah”[iv]

Syaikh Bakr Abu Zaid mengatakan bahawa berzikir dengan menggunakan biji-bijian tasbih menyerupai orang-orang yahudi,Nasrani,Budha dan perbuatan ini adalah bid’ah.[v]

Yang disunnahkan di dalam berzikir adalah menggunakan jari-jari tangan
“Dari Abdullah bin Amr,ia berkata: “Aku melihat Rasulullah saw menghitung bacaan tasbih dengan jari jarinya tangan kanannya.
[vi]
Bahkan Nabi saw memerintahkan para sahabat wanita menghitung,Subhanallah,Alhamdulillah dan mensucikan ALLAH dengan jari-jarinya kerana jari-jari akan ditanya dan diminta untuk berbicara (pada hari kiamat)[vii]

5) Berzikir dengan suara keras dan beramai-ramai (bersamaan/berjamaah)
Allah swt memerintahkan kita berzikir dengan suara yang tidak keras( QS. Al-A’raaf ayat 55 dan 205,lihat tafsir Ibni Katsir tentang ayat ini)
Nabi saw melarang berzikir dengan suara keras sebagaimana diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari,Muslim dan lain-lain. Imam asy-syafie menganjurkan agar imam dan makmum tidak mengeraskan bacaan zikir. [viii]

6) Membiasakan dan merutinkan doa setelah solat fardhu(wajib) dan mengangkat tangan pada doa tersebut (perbuatan ini) tidak ada contohnya dari Rasulullah saw.[ix]

7) Saling berjabat tangan seusai solat fardhu(bersalam-salaman). Tidak ada seorang pun dari sahabat salaf yang berjabat tangan kepada orang di sebelah kanan dan kirinya, depan atau belakangnya selesai melakukan shalat. Jika seandainya perbuatan ini baik,maka akan sampai kabar kepada kita dan ulama akan menukilkan serta menyampaikan kepada kita (riwayat yang shahih)[x]. Para ulamak mengatakan perkara tersebut adalah bid’ah.[xi]
Berjabat tangan adalah dianjurkan,akan tetapi menetapkannya di setiap shalat fardhu tidak ada contohnya atau setelah shalat subuh dan Asar,maka perbuatan ini adalah bid’ah.[xii]




[i] Lihat Silsilah al-Ahaadiits adh-dha’iifah Wal Maudhuu’ah (no 660) oleh Imam al-Albani

[ii] Al-I’tishaam,Imam asy-syathibi (hal 455-456) tahqiq Syaikh Salim al-Hilali, Fatwa al-Lajnah ad-Daaimah (vII/104-105),fatwa syaikh bin Baaz (XI/188-189),as Sunan wal Mub-tada’at(hal 70).

[iii] Lihat Silsilah al-Ahaadiits adh-dha’iifah Wal Maudhuu’ah (no 83 dan 1002)

[iv] Silsilah al-Ahaadits adh-dhai’iifah(I/185)

[v] As-Subhah Taatikhuna Wa Hukmuha (hal.101)-syaikh bakr bin ‘Abdillah Abu Zaid

[vi] Hadis Shahih,riwayat Abu Dawud9no.1502) dan at-Tirmidzi(no.3486). shahih At-Tarmidzi(II/146,no 2741). Shahih Abu Dawud(I/208,no.1330),al-Hakim (I/547) dan al-Baihaqi (II/253)

[vii] Hadis Hassan riwayat Abu Dawud (no.1501),At-Tirmidzi (no.3486) dan al-Hakim (I/547). Di hassankan oleh Imam an-Nawawi dan Ibnu Hajar al-‘Asqalani.

[viii] Lihat kitab Fat-hul Baari (II/326) dan al-Qaulul Mubiin (hal.305)

[ix] Lihat Zaadul Ma’ad (I/257) tahqiq al-Arn’uth. Majmu’ Fatwa, Syaikh bin Baaz (XI/167-168)

[x] Tamaamul Kalaam fi bid’iyyatil Mushaafahah ba’das Salamm-Dr Muhammad Musa Alu Nashr

[xi] Al-Qaulul Mubiin fii Akhthaa-il Mushalliin (hal.293-294)-Syaikh Masyhur Hasan Salman

[xii] Al-Qaulul Mubiin fii Akhthaa-il Mushalliin (hal.294-295) dan Silsilah al-Ahaadits ash-Shahiihah (I/53)


"Dzikir Pagi Petang dan sesudah shalat fardhu menurut al-Quran dan as-Sunnah yang Shahih,Yazid bin Abdul Qadir Jawas,Pustaka Imam Asy-syafi'i"

No comments:

Post a Comment